Sabtu, 16 Juni 2012

7 Aturan Penting dalam Membuat Media Komunikasi Safety Visual yang Efektif



Apakah Kampanye K3 dengan media komunikasi visul di perusahaan Anda sudah dirasa efektif ? Media visual berupa safety poster, banner, dan media grafis lainnya sering kita gunakan sebagai media dalam kampanye K3 yang kita lakukan.  Perusahaan bisa saja membuat media komunikasi visual sendiri atau dengan menggunakan jasa perusahaan penyedia media komunikasi K3. Namun berikut ini adalah 7 Aturan Penting dalam Membuat atau Memilih Media Komunikasi Safety Visual yang Efektif sehingga diharapkan dapat meningkatkan kepedulian karyawan terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) :

1.      Headline Cantik. Pakar periklanan sekaliber Ogivly sudah mengingatkan tentang pentingnya headline untuk menarik para pembaca/ audiens. Silahkan belajar pola bahasa headline yang cantik pada koran/ majalah yang judul/ headlinenya menarik dan berhasil membuat Anda membelinya.
2.      Bahasa Positif.  Dalam teori Alam Bawah Sadar, pikiran kita selalu menangkap kata secara utuh tanpa menyaring kata negatif seperti “tidak”, “jangan”, dsb.  Sehingga lebih baik menggunakan tag line  “Pakai Full Body Harness agar tetap selamat selama bekerja di ketinggian” daripada kata “ Jangan lalai & sampai terjatuh ketika bekerja di keti nggian”.
3.      KISS. Istilah KISS yang merupakan singkatan dari “Keep It Stupid Simple”, adalah prinsip dalam komunikasi agar pesan yang disampaikan cukup sederhana, dan mudah dimengerti oleh semua kalangan. Kita juga bisa belajar mengefisensikan kalimat seperti ketika sedang nge tweet di twitter yang hanya memuat 140 karakter.
4.      Kejutan. Silahkan Anda amati slogan yang berpola kejutan/ saling bertentangan antara satu kalimat dengan kalimat yang lain ini : “Hug your kids at home, but belt them in the car” . (Peluk erat anakmu ketika berada dirumah, namun kencangkan sabuk pengaman mereka ketika berada di dalam mobil).
5.      Visual  yang Kuat. Gambar yang menarik memperkuat pesan teks sehingga audiens mudah mengingat pesan tersebut.  Dalam  Picture Superiority Effect (PSE),  disebutkan bahwa setelah 72 jam kemudian orang hanya akan mengingat 10 % dari pesan yang disampaikan dalam bentuk teks tanpa gambar. Dan untuk pesan yang hanya dalam bentuk gambar, ingatan orang akan pesan tersebut meningkat jadi 35 %. Dan hebatnya, jika pesan mengandung teks dan juga gambar yang menarik , ingatan orang akan pesan tersebut meningkat lebih tinggi hingga 65%.
6.      Metafora. Dalam buku Made to Stick, karya Chip and Dan Heath, membuat metafora (perbandingan 1 hal dengan hal serupa) dalam pesan safety dapat  menjadikan pesan yang disampaikan melekat kuat dalam pikiran orang. Contohnya: “Safety seperti kebutuhan bernafas. Kita tidak bisa hidup tanpanya”
7.      Bermain Kata. Permainan rima dan kata dalam membuat pesan safety menjadi mudah diingat. Contohnya: “Know safety, no injury.  No safety, know injury” , dan “Kerja dengan Selamat, bikin Waktu Pulang jadi Makin Cepat”.
Semoga informasi ini dapat menginspirasi para rekan Pro Safety.

Salam Safety
Sumber: Lorco.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Safety Health & Environment S alah satu clause di OSHAS 4.3.1  HIRARC (Hazard Identification Risk Assesment & Risk Control) a...