Apakah Kampanye K3 dengan media komunikasi visul di perusahaan
Anda sudah dirasa efektif ? Media visual berupa safety poster, banner, dan
media grafis lainnya sering kita gunakan sebagai media dalam kampanye K3 yang
kita lakukan. Perusahaan bisa saja membuat media komunikasi visual
sendiri atau dengan menggunakan jasa perusahaan penyedia media komunikasi K3.
Namun berikut ini adalah 7 Aturan Penting dalam Membuat atau Memilih Media
Komunikasi Safety Visual yang Efektif sehingga diharapkan dapat meningkatkan
kepedulian karyawan terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) :
1.
Headline Cantik. Pakar
periklanan sekaliber Ogivly sudah mengingatkan tentang pentingnya headline
untuk menarik para pembaca/ audiens. Silahkan belajar pola bahasa headline yang
cantik pada koran/ majalah yang judul/ headlinenya menarik dan berhasil membuat
Anda membelinya.
2.
Bahasa Positif.
Dalam teori Alam Bawah Sadar, pikiran kita selalu menangkap kata secara
utuh tanpa menyaring kata negatif seperti “tidak”, “jangan”, dsb.
Sehingga lebih baik menggunakan tag line “Pakai Full Body Harness agar
tetap selamat selama bekerja di ketinggian” daripada kata “ Jangan lalai &
sampai terjatuh ketika bekerja di keti nggian”.
3.
KISS. Istilah KISS
yang merupakan singkatan dari “Keep It Stupid Simple”, adalah prinsip dalam
komunikasi agar pesan yang disampaikan cukup sederhana, dan mudah dimengerti
oleh semua kalangan. Kita juga bisa belajar mengefisensikan kalimat seperti
ketika sedang nge tweet di twitter yang hanya memuat 140 karakter.
4.
Kejutan. Silahkan Anda
amati slogan yang berpola kejutan/ saling bertentangan antara satu kalimat dengan
kalimat yang lain ini : “Hug your kids at home, but belt them in the car” .
(Peluk erat anakmu ketika berada dirumah, namun kencangkan sabuk pengaman
mereka ketika berada di dalam mobil).
5.
Visual yang
Kuat. Gambar yang menarik memperkuat pesan teks sehingga audiens mudah
mengingat pesan tersebut. Dalam Picture Superiority Effect (PSE),
disebutkan bahwa setelah 72 jam kemudian orang hanya akan mengingat 10 %
dari pesan yang disampaikan dalam bentuk teks tanpa gambar. Dan untuk pesan
yang hanya dalam bentuk gambar, ingatan orang akan pesan tersebut meningkat
jadi 35 %. Dan hebatnya, jika pesan mengandung teks dan juga gambar yang
menarik , ingatan orang akan pesan tersebut meningkat lebih tinggi hingga 65%.
6.
Metafora. Dalam buku Made
to Stick, karya Chip and Dan Heath, membuat metafora (perbandingan 1 hal
dengan hal serupa) dalam pesan safety dapat menjadikan pesan yang
disampaikan melekat kuat dalam pikiran orang. Contohnya: “Safety seperti
kebutuhan bernafas. Kita tidak bisa hidup tanpanya”
7.
Bermain Kata.
Permainan rima dan kata dalam membuat pesan safety menjadi mudah diingat.
Contohnya: “Know safety, no injury. No safety, know injury” , dan “Kerja
dengan Selamat, bikin Waktu Pulang jadi Makin Cepat”.
Semoga informasi ini
dapat menginspirasi para rekan Pro Safety.
Salam Safety
Sumber: Lorco.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar